Prof Tri merupakan Guru Besar bidang Clinical Biochemistry pada Fakultas Kedokteran Unpad. Dia menyelesaikan studi doktor di Institut of Clinical Biochemistry, School of Medicine, University of Bonn, Jeman, pada 1995.
Prof. Dr. med. Tri Hanggono Achmad, dr. (lahir di Bandung, 22 September 1962; umur 57 tahun) adalah seorang dokter dan akademisi Indonesia. Menyelesaikan Pendidikan sebagai dokter umum di Universitas Padjadjaran pada tahun 1987. Di bidang pengabdian pada masyarakat, Prof. Tri aktif mengikuti berbagai organisasi profesi dan kemasyarakatan. Salah satunya ialah dipercaya Dikti menjadi anggota reviewer Program Hibah Kompetitif DPT-Dikti sejak 2005 dan Supervisor Program Pencegahan HIV AIDS di kalangan Anak dan Remaja (Program Hidup Sehat Bersama Sahabat /HEBAT) (208-sekarang). Program mendapat Indonesia MDG’s Award tahun 2013. Selain aktif menjadi peneliti, Prof. Tri juga sering menjadi pembicara pada seminar nasional maupun internasional. Menjadi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran periode 2010-2015. Ketua Asosiasi Ilmu Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) periode 2013-2015.
Pada 12 Februari 2015, ia terpilih menjadi Rektor Universitas Padjadjaran periode 2015–2019. Ia unggul dalam perolehan suara dengan 138 suara dari total 263 suara pada Sidang Pleno Senat Unpad. 263 suara tersebut terdiri dari 171 suara berasal dari Anggota Senat Unpad dan 92 suara berasal dari Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Dalam acara tersebut, Menristek diwakili oleh Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ditjen Pendidikan Tinggi, Prof Supriadi Rustad, M.Si.
Program yang ditawarkan Prof. Tri untuk mengembangkan Unpad sebagai Perguruan Tinggi Unggul adalah Program Pembelajaran transformative. Dikembangkan berbagai program transdisipliner secara terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dengan moto #Unpad Ngahiji# Unpad Kahiji# # Unpad Makalangan dapat tercapai#. Dengan spirit tersebut dan keinginan agar Unpad dapat memiliki manfaat bagi masyarakat dan lingkungan Jawa Barat maka dikembangkanlah ruang lingkup pendidikan Unpad tidak hanya di Jatinangor tetapi menjadi Sukabumi-Cirebon-Pangandaran dengan dibukanya pendidikan D4, S1 multi kampus Pangandaran dan dokter layanan primer pada tahun 2016.
SDN Tegallega III Bandung: 1968 -1973 |
SMP Negeri 3 Bandung: 1974 -1976 |
SMAN 3 Bandung: 1977-1980 |
Dokter Umum (Universitas Padjadjaran): 1987 |
Doktor (Institute of Clinical Biochemistry, School of Medicine |
Universitas Bonn, Jerman): 1995 |
Medali Emas Invitasi Hoki Perguruan Tinggi Indonesia, Jakarta, 1983 |
Penghargaan Khusus Penulisan Makalah Ilmiah Bebas dan Orisinal Terbaik – Pekan Ilmiah, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Tahun 1989 |
Dosen Teladan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Tahun 1997 |
Tanda Kehormatan Presiden RI Satyalancana Karya Satya 10 tahun |
Satya Karya Bhakti Kelas 2 dari Rektor Universitas Padjadjaran |
Inaugural Symposium Fellowships of the Asian Medical Education Association (2001) |
Medali Emas Cabang Hoki, Pekan Olah Raga Nasional XVII, Kalimantan Timur, 2008 |
Tanda Kehormatan Presiden RI Satyalancana Karya Satya 20 tahun |